Awal bulan Desember ini Wadezig! mengeluarkan seri t-shirt dengan tema Jerusalem Biblical Series. Seri ini mengangkat artwork bertema Jerusalem yang ketiganya merupakan penggambaran dari Khamsa, Dome of the Rock, dan Ark of the Covenant. Singkat cerita, tak lama setelah kami merilis seri ini muncul banyak pertanyaan dan komentar yang masuk melalui akun sosial media kami, berkisar tentang arti di balik ketiga artwork tersebut. Oleh karena itu, tulisan kali ini akan menceritakan alasan Wadezig! mengangkat tema Jerusalem Biblical Series. Sekaligus sebagai penambah khasanah wawasan tentang kebudayaan dunia, Jerusalem khususnya. Sebagai pembuka, silahkan lihat artikel sebelumnya mengenai kisah tentang Jerusalem dan Wadezig!.
Jerusalem Biblical Series lahir dari renungan dan diskusi tim kreatif Wadezig! yang ingin menyelam lebih dalam, mencari tahu hal apa yang masih bisa digali dari Jerusalem. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Wadezig! selalu melakukan apa yang disukai bukan apa yang sedang hype. Kami mengagumi Jerusalem dan menunjukkan rasa kagum tersebut dalam bentuk artworks.
Ilustrasi yang dibuat merupakan interpretasi dari sejarah serta mitologi Jerusalem, dan berdasar teks-teks literar yang berhubungan dengan Jerusalem. Kami angkat hal paling ikonik dan mewakili Jerusalem, ketiganya adalah Khamsa, Dome of the Rock, dan Ark of the Covenant. Menyoal alasam pilihan tersebut, semuanya akan kami bahas satu-persatu.
Dome of The Rock
Dome of the Rock merupakan penanda kota Jerusalem seperti halnya menara Eiffel di Paris, atau Monas di Jakarta. Bangunan tersebut merupakan salah satu monumen tertua di dunia. Dibangun tahun 691 dan terletak di Bukit Suci atau Gunung Moria Jerusalem, tempat ini memliki arti penting bagi beberapa agama samawi. Dari sejarahnya, Jerusalem beserta Dome of the Rock sempat diduduki atau ditaklukan oleh beberapa bangsa di dunia melalui berbagai peperangan. Dimulai dari perang Yahudi melawan Romawi, Romawi-Persia, perang salib, kekaisaran Ottoman, penempatan oleh Britania Raya, hingga kini konflik Israel-Palestina kesemuanya melibatkan serta terjadi di Jerusalem. Sehingga tanah yang di klaim sebagai Kota Tuhan tersebut mendapat julukan lain yaitu kota dengan ‘konflik abadi’ karena tidak selesainya konflik yang terjadi disana.
Dari setiap perang atau konflik tersebut dipastikan banyak korban yang bejatuhan di tanah Jerusalem. Entah berapa juta orang yang telah gugur di Jerusalem ini, namun sejarah pernah mencatat bahwa perang salib merupakan salah satu perang terbesar yang pernah terjadi di dunia.
Khamsa
Setiap kebudayaan pasti memiliki sesuatu yang disakralkan biasanya disimbolkan berupa barang, angka hingga binatang. Ternyata di Timur Tengah pun memiliki sesuatu yang disakralkan bernama Khamsa, dikenal juga sebagai Hand of Fatimah atau Hand of Maria. Khamsa berbentuk telapak tangan kanan dengan mata terbuka ditengahnya. Biasanya terbuat dari logam seperti perak atau emas dan dibentuk sebagai hiasan dinding, gantungan kunci, hingga perhiasan. Penggunaan logam merupakan simbol kemurnian dan tahan terhadap sifat magis. Bagi masyarakat disana hamsa dipercayai sebagai penolak bala, pertahanan, dan sebagai tanda perlindungan dari sesuatu yang jahat termasuk dapat membelokkan iblis.
Tangan kanan yang terbuka dengan lima jari tegak lurus merupakan simbolisasi dari kebaikan. Lima jari pun merupakan interpretasi dari hari kelima dalam seminggu, Kamis dianggap sebagai hari baik bagi orang Timur Tengah. Sedangkan mata di tengah tangan merupakan penangkal iblis bermata jahat yang diyakini mampu membawa wabah penyakit, menyebabkan kesialan, hingga kematian. Oleh karena itu hamsa biasanya diaplikasikan di setiap rumah, agar rumah tersebut selalu diberkahi keberuntungan.
Banyak terjadi salah persepi dengan selalu mengidentikan ‘mata satu’ sebagai simbol illuminati, freemason, dan sebagainya. Ternyata, apabila kita menelisik lebih dalam, simbol ini memiliki arti lain pada kebudayaan lain. Khamsa di Jerusalem, dan Eye of Horus di Mesir sebagai bandingannya.
The Ark of the Covenant
Dalam sejarah Kota Jerusalem jauh sebelum kota ini terbentuk dipercayai ada sebuah benda bernama The Ark of Covenant atau disebut dengan Tabut Perjanjian. Bentuk asli Tabut tersebut dibuat dengan spesifik, berbahan kayu akasia yang kemudian dibentuk peti kayu dengan panjang 1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61 cm. Pada sudut-sudut Tabut terdapat empat cincin yang berguna untuk menopang kayu pengusung Tabut ketika akan dibawa. Keseluruhan bagian tabut luar maupun dalam disepuh dengan emas murni termasuk kayu pengusung Tabut tersebut. Bagian atas merupakan penutup Tabut, pada bagian ujungnya terdapat dua patung malaikat bersayap emas (kerubim) saling berhadapan.
Lalu apa fungsi Tabut tersebut? Menurut cerita Tabut digunakan untuk menyimpan 10 perintah Tuhan yang diturunkan kepada Musa melalui dua buah batu di Gunung Sinai. Berfungsi juga sebagai perantara apabila Tuhan ingin menyampaikan sesuatu kepada Musa dan kaumnya. Hal tersebut ditandai dengan munculnya cahaya diatas kerubim. Diyakini Tabut ini memiliki kekuatan magis luar biasa sehingga kerap dibawa kedalam peperangan agar musuh dapat terkalahkan. Kemenangan peperangan yang paling terkenal salah satunya adalah runtuhnya Walls of Jericho, dikarenakan Tabut tersebut dibawa mengelilingi bagian luar tembok itu selama tujuh hari tujuh malam berturut-turut.
The Ark of Covenant kini entah berada dimana, Tabut tersebut lenyap dan masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Belum ada orang yang menemukannya hingga saat ini, hal tersebut membuat benda ini sangat dicari oleh beberapa kalangan. Saking sangat dicari dan terkenalnya benda ini mengilhami Steven Spielberg untuk membuat film “Indiana Jones: Raiders of the Lost Ark”.
Soal proses kreatifnya, setelah didapat ide tersebut, tim kreatif Wadezig! langsung mengeksekusinya dengan membuatkan beberapa artwork. Proses penggambaran dilakukan secara manual atau freehand dalam sketch book dengan bantuan drawing pen. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan ilustrasi ini agar didapatkan hasil maksimal. Beberapa ilustrasi yang telah selesai kami pilah, untuk selanjutnya memasuki tahap digital imaging dan dibuatkan film sablon. Semua ilustrasi ini kami cetak dalam t-shirt dengan material cotton combed 30’s dan aplikasi sablon discharge.
Akhirnya, edisi Jerusalem Biblical Series kami persembahkan bagi Crowds yang menyukai dan mengagumi Jerusalem. Bagaimana pendapat kalian mengenai produk terbaru kami ini, Crowds?