Selain terkenal karena teknologinya, Jepang juga diakui berkat kekreatifan anak mudanya berinovasi dalam berpakaian. Tolak ukurnya lihat saja Harajuku, yang merupakan salah satu pusat street fashion di dunia. Di distrik itupun banyak terdapat berbagai macam merek, lokal maupun internasional. Perkembangan fashion di Jepang di tunjang pula dengan industri lokal sana yang bisa bersaing hingga mendunia. #WedWearing kali ini, kami akan berikan brand-brand apa saja yang berhasil mendunia dan mengharumkan nama Jepang. Berikut daftarnya:
1. W)Taps
W)Taps dibuat oleh Tetsu Nishiyama, alias TET, pelopor mode di scene Harajuku. Setelah memulai dengan beberapa merek berbeda di awal tahun 90-an, TET meraup pundi-pundi emas setelah membuat W)Taps pada tahun 1996. Produk brand ini banyak terinspirasi dari hal-hal berbau militer, termasuk motif khasnya. Merek ini tercatat pernah berkolaborasi dengan beberapa brand terkenal seperti, Supreme, Stussy, A Bathing Ape, dan Vans.
2. Evisu
Meskipun Evisu bukan yang pertama dalam memproduksi selvedge denim, tetapi brand inilah yang memberikan pengaruh besar dan mempopulerkan jenis denim ini. Berawal dari sang designer sekaligus pemilik Hidehiko Yamane yang bekerja sebagai pemasok pakaian impor ke Jepang, ia menemukan bahwa hampir tidak ada denim berkualitas di pasar Jepang. Kemudian ia mulai mengumpulkan mesin tenun kuno untuk menganyam selvedge denim, di awal tahun 90-an Yamane mulai dengan memproduksi 14 potong denim yang dijual di sekitar Osaka. Setiap potong dari denim tersebut dibubuhi segel buatan tangan di bagian saku belakang yang membutuhkan kesabaran dalam membuatnya. Tak perlu disangsikan, kini selvedge denim sedang menjadi trend dan memicu minat di seluruh dunia akan vintage denim. Evisu pun menjadi contoh bagaimana industri kecil dijalankan di Jepang.
3. Uniqlo
Uniqlo telah meraup kesuksesan di mana perusahaan seperti Gap, dan H&M telah tersandung. Dengan akar yang ditancapkan mulai 1949, tetapi mulai dengan sungguh-sungguh pada tahun 1984, Uniqlo menawarkan konsep fashion store yang selalu berimprovisasi dalam menyediakan pakaian berkualitas dengan harga ramah di kantong konsumen. Brand ini telah memperluas jaringan dengan 100 toko di Jepang pada 10 tahun terakhir termasuk membuka lokasi di jantung kota Harajuku – jantung mode Tokyo -. Pada tahun 2004 brand ini, mulai mengekspansi luar negeri dengan membuka gerai di New York, termasuk Indonesia.
4. Good Enough
Brand ini merupakan merek pertama yang dibuat sang legenda Hiroshi Fujiwara. Merupakan merek streetwear klasik yang konsisten memberikan pakaian mengagumkan bagi pemuda Harajuku dan Shibuya di era 90-an. Good Enough mempengaruhi dan menjadi bagian dari scene streetwear Jepang. Inilah karya pertama Hiroshi dalam perjalanannya untuk menjadi godfather of Harajuku dan mendikte tren dunia.
5. Neighborhood
Brand ini lahir berkat adanya subkultur ‘hardcore motorcycle subculture community’ di Jepang. Produknya pun tentu saja bagi mereka yang ingin meniru bagaimana ‘badass’ nya para rider atau pengendara motor. Berbasis di Harajuku dan didirikan tahun 1994 oleh seorang motorcycle enthusiast Shinsuke Takizawa, saat itu ia sedang mencari jalan keluar untuk mengekspresikan kesukaannya. Neighborhood, brand streetwear yang mempertahankan tingkat high-end nya dan menjadi favorit di jalanan Tokyo.
6. Onitsuka Tiger
Onitsuka Tiger memiliki sejarah panjang bagaimana merayu atlet cabang atletik yang dahulu biasa bertelanjang kaki agar terbiasa mengenakan sepatu. Selain itu, tujuan pendiri Kihachiro Onitsuka adalah untuk membangkitkan percaya diri anak-anak di negara yang dilanda perang melalui atletik. Suatu sepatu yang menawarkan banyak inovasi saat itu yang membuatnya populer di Jepang. Perubahan nama merek menjadi ASICS di tahun 1977, membuat brand ini lebih populer tidak hanya di kalangan atlet saja namun juga di kalangan pecinta fashion. Kini siapa yang tak kenal sneakers legenda Onitsuka Tiger, atau ASICS Gel Lyte?
Ada cerita menarik, sekitar tahun 60-an seorang mantan agen Onitsuka untuk bagian Amerika, mulai menjual sepatu bernama Cortez yang desainnya berdasarkan pada Onitsuka Corsair. Tahukah kamu siapa mantan agen itu? ia adalah Phil Knight, dan bisnisnya bernama Nike.
7. Head Porter
Inilah salah satu karya lain milik Hiroshi Fujiwara, tak salah apabila ia disebut godfather of Harajuku. Menjadi otak bagi banyak brand yang ia buat, di Head Porter ia mengkhususkan pada pembuatan aksesoris, seperti tas. Tak membutuhkan waktu lama, brand ini langsung hype dikalangan penyuka fashion di Jepang. Merek ini telah berkolaborasi dengan beberapa top brand lainnya seperti, Mastermind Japan, Comme des Garçons, dan Undercover. Selebihnya, brand ini meluncurkan sub unit yang diberi nama Head Porter Plus yang menawarkan kesederhanaan namun dibalut kualitas dan pakaian yang nampak mengagumkan.
8. Visvim
Daya tarik brand ini adalah mereka membuat sesuatu yang bertentang dengan yang ada. Sang designer Hiroki Nakamura mulai membuat sepatu pada tahun 2000 dan diperluas dengan merambah pakaian. Banyak merek yang hanya memperhatikan estetika visual atau kualitas semata, namun Visvim adalah kombinasi sempurna keduanya.
Sejak pertama kali didirikan, Nakamura menekankan kontrol kualitas yang ketat dan etika manufaktur yang dijalankan pada setiap tahapan, agar dipastikan pakaian yang sampai di tangan pelanggan adalah produk terbaik. Kombinasi gaya Amerika dan Streetwear menghadirkan suatu yang segar dan original. Lihat bagaimana John Mayer menjadi pria stylish dengan balutan Visvim.
9. A Bathing Ape
Tak diragukan lagi A Bathing Ape merupakan merek streetwear yang paling berpengaruh dan terbaik yang pernah ada di Jepang. Sang desainer Nigo memulai pada tahun 1993 dengan beberapa kemeja dan hoodies, ditambah dengan sneakers Bapesta. Karyanya yang paling fenomenal tentu saja pattern camo khas nya yang menjadi booming, dan mengambil alih pasar streetwear Jepang di tahun 2000-an.
A Bathing Ape konsisten memberikan model yang eksklusif dan ditunjang oleh beberapa produk kolaborasi yang dibuat limited edition. Dengan cetakan dan logo print besar serta digunakan oleh Kanye West dan Pharell William, tentu semua orang menjadi menginginkannya. Tapi karena terbatas itulah hanya sedikit yang bisa mendapatkan Bape dan membuatnya terus diburu.
Sayangnya, A Bathing Ape mengalami overhype, dan membuatnya dijual ke Hong Kong IT Group pada tahun 2011. Bape merupakan salah satu brand yang sering dijadikan rujukan, tidak ada merek streetwear di dunia yang bisa mengklaim tidak terpengaruh oleh Bape.
10. Comme des Garçons
Dari awal kelahirnya, brand ini telah menentang gagasan warna, bentuk, dan konvensi dari fashion itu sendiri. Merek ini pertama kali muncul tahun 1970 dari ide kreatif Rei kawakubo yang berani mendekonstruksi konvensi di dunia fashion. Kini Comme des Garçons telah mendominasi pasar high fashion, khususnya bagi pria kontemporer. Tak hanya sampai disitu, ia membuka sub-unit Play dan Homme Deux yang dikhususkan bagi penikmat pakaian streetwear dan pakaian formal sehari-hari.
Brand ini menjadi merek yang membuat dunia memperhatikan mode Jepang, dan terus mendominasi di semua lini. Selama hampir 30 tahun hingga sekarang Comme des Garçons telah berada di garis depan di setiap percakapan tentang fashion pria. Membuktikan juga bahwa suatu brand atau merek mampu menempatkan suatu Negara di puncak dunia.
Nah Crowds, itulah beberapa brand asal Jepang yang bisa dibilang terbaik dan mampu bersaing di tingkat dunia. Satu yang bisa dipelajari adalah inovasi, kegigihan, dan menjalankan apa yang mereka yakini membuat mereka ada pada posisi saat ini.
Berbicara tentang Jepang, Wadezig! pun memiliki koleksi Japanese Illustration Series yang bisa kamu cek di sini.