Setiap tahun Wadezig! mendedikasikan satu bulan khusus untuk merayakan kecintaan terhadap genre rock. Mulai diangkat sejak tahun 2012 isu ini kami beri nama Rocktober, penggabungan dari kata ‘Rock’ dan ‘Oktober’. Wadezig! akan berkolaborasi dengan seniman lokal untuk merepresentasikan musik rock kedalam sebuah artworks yang nantinya dicetak menjadi t-shirt, poster, dan lain-lain. Setelah tahun lalu mengangkat tema ‘Saints & Sinners dengan rasa dark metal, Rocktober tahun 2014 ini kami dedikasikan untuk punk.
Mengapa punk? Sebagai sebuah subkultur yang berkembang sekitar tahun 80-an, punk menempatkan dirinya sebagai sebuah bentuk pemberontakan akan ketidakpuasan dan ketidakadilan. Karena rasa tidak puas itulah muncul semangat do it yourselves (DIY), yang artinya lakukan apa yang menurut kamu harus lakukan. Punk sebagai gerakan mengunggulkan rasa toleransi dan kebebasan. Punk sebagai yang pertama meneriakan perlawanan terhadap sistem yang buruk. Kemudian, punk ini juga dijadikan ideologi dan aliran musik yang bernuansa sosial, politik, dan budaya pada lirik-liriknya. Berangkat dari semangat punk tersebut, maka diperlukan artworker yang benar-benar mengerti seluk-beluk punk. Sosok tersebut ada pada diri Tremor seorang vokalis band punk Milisi Kecoa.
Selain sebagai vokalis Tremor merupakan freelance graphic desainer asal Bandung yang biasa membuat artworks untuk band dan clothing. Ia memilih nama panggilan ‘Tremor’ sejak di diagnosa memiliki ‘hand tremor’, hal tersebut membuatnya tidak bisa menggambar garis lurus. Semua artworks yang dia buat murni menggunakan pensil/tinta diatas kertas. Tidak menggunakan pen tablet, vector art, bahkan digital imaging. Komputer digunakan hanya untuk mengedit tata letak, dan pewarnaan. Pada Project kolaborasi ini ia membuat empat artwork untuk Wadezig!.
Artwork yang dibuat berupa spoof atau parodi dari artwork/cover album band The Clash, The Misfits, Circle Jerks, dan Sonic Youth. Band-band ini mewakili scene musik punk serta memiliki artwork yang ikonik. Tremor kemudian menginterpretasikan artwork band tersebut menjadi sesosok zombie. Ide membuat zombuie muncul karena kesukaan Tremor terhadap film bertema horror/sci-fi. Selain itu, zombie merupakan simbol ‘undead’ hidup tetapi dianggap mati. Begitupun punk, kerap di marjinalkan, di cap urakan, dan dianggap mati, namun ia tetap hidup mengisi jiwa-jiwa pemberontak. Tak harus memakai piercing atau berambut mohawk selama menemukan ketidakadilan dan melawannya, itu adalah punk!.
Akhirnya, keempat artwork kolaborasi Wadezig! dan Tremor ini kami persembahkan bagi Crowds penikmat musik rock, terlebih punk. Juga sebagai campaign bahwa Punk belum sepenuhnya mati. Semangat serta ideologi yang diusungnya membuat Punk tetap hidup dan akan terus hidup. Edisi spesial Rocktober WDZG! x Tremor ini sudah bisa kalian dapatkan melalui Wadezig! Offline/Online Store dengan harga retail mulai dari IDR 129.000.
Wadezig! Offline Store
Jl. Sultan Agung No. 7 Bandung
Comments
2 responses to “WDZG! x TREMOR: Not Dead Yet!, A Zombified Punk Spoof Series”
[…] Wadezig! Rocktober series, WDZG! x TREMOR: Not Dead Yet!, A Zombified Punk Spoof Series. Please click here for more details. And enjoy the […]
[…] Oktober tahun ini Wadezig! mengeluarkan edisi WDZG! x TREMOR: Not Dead Yet!, A Zombified Punk Spoof Series, yang merupakan kolaborasi kami dengan seorang ilustrator bernama Tremor. Ia merupakan graphic […]