Crowds, pernah memperhatikan bentuk dari sebuah tulisan pada program pengetikan semacam Microsoft Office? Jika ya, kalian pasti mengenal nama-nama ini : Times New Roman, Arial, Monotype Corsiva, Calibri, Dotum, Forte, dsb. Apa saja jenis-jenis font tersebut? Beberapa diantaranya sudah disebutkan di awal. Dalam ilmu desain, font ini erat kaitannnya dengan ilmu tipografi.
Apa itu tipografi? Berdasarkan buku Manuale Typographicum, tipografi adalah seni. Seni dalam memilah, menentukan, dan mengatur huruf pada sebuah media. Huruf-huruf tersebut umumnya tersebar pada ruang-ruang untuk menciptakan nilai estetetika yang akan berkesan pada yang membacanya. Karena font merupakan sebuah seni yang notabene erat kaitannya dengan kreativitas, maka tidak heran ada begitu banyak jenis-jenis font. Font dalam dunia perkomputeran akan terkait pada program pengetikan (MS Office, Libre King Office, dsb) dan juga program desain (Corel Draw, InkScape, Photoshop, GIMP, dsb).
Sejarah Tipografi
Untuk mengetahui seluk-beluk tentang jenis-jenis font, maka harus dilihat dulu perkembangan tipografi atau sejarahnya. Tipografi muncul karena adanya penggunaan pictograph oleh orang –orang Viking dan juga Suku Sioux (Indian). Pada perkembangannya, sekitar 1300 SM, di Mesir muncul jenis huruf Hieratia atau Hieroglyphe. Hieroglyphe inilah yang kemudian menjadi fondasi dari bentuk Demotia, sebuah bentuk tulisan yang dihasilkan dari pena khusus. Bentuk tulisan ini tersebar sampai di Kreta (pulau besar di Yunani). Setelah itu barulah menyebar ke seluruh Eropa.
Pada abad ke-8 SM, saat kekuasaan Roma mulai ada, tipografi mulai berkembang. Ada dua alasan mengapa tipografi di ranah para gladiator ini baru berkembang. Pertama tidak ada sistem tulisan resmi bangsa Romawi. Kedua, hadirnya tulisan Etruska dari penduduk asli italia. Dua alasan inilah yang kemudian membuat Roma mengembangkan tulisannya. Sistem tulisan yang kemudian dikenal sebagai huruf-huruf Romawi ini ternyata berdasar dari tulisan Etruska. Inilah yang pada akhirnya membuat bentuk tulisan berbeda dari satu bangsa ke bangsa lain. Tiap bangsa punya bentuk rupa hurufnya sendiri.
Perkembangan pesat pun dimulai pada tahun 1450 dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gensfleisch Gutenberg dari Jerman yang kemudian mengembangkan teknik cetak di atas permukaan metal yang diukir, teknik yang dikenal dengan istilah “movable type” digunakan selama 400 tahun. Kemudian Ottmarr Mergenthaler pada tahun 1886 menemukan mesin typecasting yang masih digunakan sampai saat ini.
Tingkatan selanjutnya adalah teknologi typecasting yang menggunakan transfer film ke lempengan cetak, mesin ini dikenal dengan nama phototypesetting yang diciptakan pada tahun 1946 oleh Herman Freud. Teknik analog pun mulai bergeser oleh teknik cetak digital yang dirilis oleh perusahaan URW dari Jerman pada tahun 1973, dengan produknya yang bernama IKARUS berfungsi untuk membuat huruf secara digital dan dapat diterapkan dalam sistem komputer.
Teknologi selanjutnya pun berkembang, pada tahun 1984 ketika Adobe System merilis PostScript, dan tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporation merilis True Type Font, PostScript Font dan TrueType Font yang pada generasi sekarang familiar dengan istilah Typography.
Klasifikasi Jenis-jenis Font
Jenis-jenis font yang kemudian kita kenal dari program perkomputeran jumlahnya banyak. Jenis-jenis font tersebut merupakan evolusi dari bentuk tulisan yang diciptakan tangan. Para ahli menyebut hal ini sebagai proses komputerisasi. Berkat perkembangan teknologi komputer ini tipografi menjadi lebih mudah dalam proses menciptanya. Tidak heran kalau ada begitu banyak font yang ada di tiap program. Meskipun ada banyak jenis font, font-font tersebut masih bisa diklasifikasi atau dikategorikan. Pengklasifikasian ini pernah diutarakan oleh James Craig, satu diantara tiga penulis buku Designing with Type: The Essential Guide to Typography. Ia, mengklasifikasikan font kepada lima jenis, yaitu:
Roman
Untuk mengetahui suatu jenis font termasuk ketegori Roman atau tidak, maka lihatllah bagian ujungnya. Jika pada bagian ujung sebuah huruf terdapat sirip atau kaki dengan bentuk lancip, sudah hampir dipastikan bahwa huruf tersebut termasuk jenis Roman. Bentuk huruf Roman selain identik dengan siripnya, juga sangat identik dengan kekontrasan tebal dan tipisnnya garis-garis huruf. Contoh jenis huruf Roman adalah Times New Roman yang memiliki kesan anggun, klasik dan feminim.
Egyptian
Jenis huruf yang satu ini mempunyai ciri kaki atau sirip yang berbentuk persegi. Bentuk persegi tersebut mirip dengan sebuah papan yang memliki kesamaan tebal. Font jenis ini memiliki kesan kuat, kekar, tangguh, dan tidak labil. Jenis-jenis font yang masuk kategori ini adalah Courier, Campagne, dan Courier New.
Sans Serif
Jenis-jenis font seperti Arial, Bell Centennial, Calibri, Trebuchet MS, Tahoma, Verdana, Helvetica, Univers, Highway, MS Sans Serif, dan Gothic termasuk ke dalam kategori Sans Serif. San Serif sendiri berarti tanpa sirip. Setiap huruf yang tidak memiliki sirip pada dasarnya disebut Sans Serif. Jadi ada begitu banyak jenis font yang masuk kategori font yang mempunyai ciri tebal huruf yang sama. Jenis huruf ini seringkali dikaitkan dengan kesan kontemporer dan bentuk rupa yang efisien.
Font Serif cenderung digunakan untuk hal-hal yang bersifat formal. Font Serif sering sekali digunakan sebagai body text dan headline. Hal ini disebabkan Font Serif relatif mudah dibaca dalam komposisi teks yang panjang. Hal ini pula yang menyebabkan koran-koran memakai Font Serif untuk setiap artikelnya. Sedangkan, Font Sans-serif cenderung digunakan untuk hal-hal yang semi formal dan santai. Font Sans-serif lebih sederhana jika dibandingkan dengan Font Serif karena tidak mengandung Sirip. Font Sans-serif sering digunakan untuk majalah-majalah dan layar komputer. Saya sendiri lebih suka menggunakan font-font Sans-seris dibandingkan Font Serif.
Script
Jenis font ini mudah dikenali. Jika ada sebuah font dengan bentuk hasil goresan tangan sudah pasti itu adalah font Script. Ciri font ini umumnya berbentuk miring ke sebelah kanan. Bentuk ini bertujuan untuk memberikan kesan akrab seperti sebuah surat yang saling membalas. Yang termasuk font ini adalah Kuenstler Script, Caflisch Script, dan yang terkenal Lucida Handwriting.
Ciri khas Font Script adalah menyerupai tulisan tangan (handwriting) dan umumnya terkesan anggun. Font Script selalu memiliki tebal tipis tulisan yang bervariasi dalam setiap hurufnya. Salah satu karakteristiknya adalah tidak bisa menggunakan huruf besar (capital) dalam satu kata karena akan terlihat sangat tidak rapi. Komposisi yang benar adalah huruf kecil semua atau huruf capital di depannya, sisanya menggunakan huruf kecil.
Miscellaneous
Miscellaneous merupakan jenis font hasil pengembangan dari yang sudah ada. Ciri khas font ini adalah hiasan berupa ornamen atau hiasan yang berupa dekorasi. Font ini memiliki kesan dekoratif dan artistik. Contoh yang termasuk jenis font ini adalah Braggadocio, Westminster, Kahana, dan masih banyak lagi.
Nah gimana Crowds, font apa yang sering kalian gunakan dalam mengetik atau membuat desain? Atau kalian pernah membuat custom font sendiri? Beri kami komentar di kolom bawah ini ya.
Comments
3 responses to “Sekilas Tentang Tipografi”
[…] Sekilas Tentang Tipografi […]
kurang slab serif min
Terima kasih untuk tambahannya. 🙂 ^RD