Banksy merupakan seniman graffiti, aktivis politik, dan sutradara film yang berasal dari Inggris. Ia dikenal karena karyanya sarat pesan seperti, bersikap anti korporasi, melawan kemapanan perusahaan multinasional, serta segala yang berbau kapitalisme termasuk periklanan. Hal tersebut dapat terlihat dari obyek yang dibuatnya berupa polisi, tentara, kamera CCTV, anak kecil, para pesohor dunia, iklan korporasi, dan binatang seperti tikus dan monyet. Identitasnya yang tidak pernah diketahui membuat ia dikenal juga sebagai “Pseudo-anonymous British graffiti artist”.
Konon, Banksy dipercaya sebagai penduduk asli Yate, Gloucestershire Selatan, dekat Bristol, Inggris. Lahir tahun 1974, dan anak seorang teknisi fotokopi. Seniman yang tidak pernah mengecap pendidikan seni secara formal ini konon memulai aktivitas grafitinya pada usia 14 tahun. Bahkan ada yang percaya Banksy sudah tertarik grafiti pada saat terjadi The great Bristol aerosol boom pada akhir 80an.
Karya-karya Banksy yang provokatif dianggap sebagai aksi vandalisme seperti graffiti lain pada umumnya. Siapa yang tidak gerah di kritik habis-habisan di depan umum? Namun, Banksy seperti tidak peduli. Ia bahkan menasbih dirinya sebagai seniman teroris grafiti. Cipratan nan kacau, cat yang meleleh, dan presisi sekenanya menjadi sampah di mata penyuka karya seni elit. Selain itu Banksy terbilang sering mengusik selera tinggi para borjuis dengan pesan olok-olok dalam karyanya.
Bahkan acapkali dia menyelinap ke dalam museum seni ataupun galeri tingkat dunia untuk sekadar memasang karya parodikal di sebelah karya seniman ternama korban-nya. Tindakannya itu semakin menumbuhkan banyak musuh, namun banyak juga yang malah menjadikannya sebagai legenda. Sosok super hero kota yang nyata, namun identitasnya tertutup rapat. Ia seolah mengemban amanat untuk terus mengotori kota, dinding kantor, tembok toko, jembatan, jalan, perumahan, dan semua yang baginya layak dijadikan kanvas. Maka yang juga terjadi adalah permainan kucing-kucingan antara Banksy dan polisi. Aksi-aksi Banksy menyelinap, memasang karya, dan mengotori tembok kota, sebagian akan kami ceritakan melalui tulisan di bawah ini.
Ketika Banksy Beraksi
Selempeng batu bergambar manusia purba tengah berburu sambil mendorong keranjang belanja, dengan tanpa sepengetahuan pihak museum dipasangnya di Galeri 49 British Museum pada petang hari. Gambar yang dibubuhi kredit “Banksymus Maximus” tersebut, sebagaimana halnya koleksi museum pada umumya, diberi sebuah catatan kecil di bawahnya sebagai keterangan karya. Pihak musem baru menyadari adanya tambahan koleksi tersebut setelah Bansky mengumumkan di situsnya. Hebatnya, karya yang berjudul Early Man Goes to Market itu malah dipertahankan oleh pihak museum sebagai koleksi tetapnya. Itu memang yang dimaui Banksy, bukan sekadar aksi-aksian belaka.
Penyelinapan dan pemasangan karya juga dilakukan di Louvre, Paris. Sebuah gambar plesetan dari karya Leonardo da Vinci, Monalisa. Berupa monalisa dengan wajah Smiley, yaitu Emoticon bulat kuning yang tersenyum sebagai pengganti senyum terkenal Si Monalisa. Hampir semua proses pemasangan karya secara rahasia selalu didokumentasikan dengan video oleh tim Banksy. Tentu tak lain sebagai bukti keaslian, selain untuk memamerkan kepiawaiannya dalam menyelinap. Namun berbeda dengan yang di Galeri 49 British Museum, Monalisa dengan Smiley Face di Louvre ini tak bertahan lama karena segera diturunkan petugas museum.
Dinding Tepi Barat adalah pembatas yang membatasi Israel dan Palestina, dengan panjang 684 km dan tiga kali lebih tinggi dari Dinding Berlin. Tempat ini menjadi salah satu tempat paling berbahaya di dunia, dan pada tahun 2005, Banksy membuat tag pada kedua sisi dinding tersebut. Salah satu gambar adalah jendela panorama yang memperlihatkan padang rumput yang hijau, dan gambar satunya adalah dua anak-anak yang “memanjat dinding” dengan kombinasi balon serta tangga. Bagaimana dia melakukan ini, masih menjadi misteri sampai sekarang. Meskipun juru bicara Banksy mengatakan bahwa dia hampir ditembak oleh penjaga lebih dari sekali selama mengerjakan gambar tersebut.
Seniman graffiti sebelum Banksy adalah Robbo yang berasal dari Inggris, dan pada suatu pagi, Banksy “menimpa” salah satu dari tag Robbo, yang telah ada semenjak tahun 1985. Hal ini membuat si seniman keluar dari persembunyiannya. Robbo melawan dengan menimpa kembali gambar pekerja yang menimpa tag Robbo dengan kata “KING ROBO.” Banksy lalu menimpa kembali tag tersebut dengan menambahkan huruf “FU” didepan “KING ROBBO.” Perang graffiti ini berlangsung selama 2 tahun sampai Robbo mengalami cedera kepala yang serius dan membuatnya tidak dapat melanjutkan peperangan tersebut. Banksy pada akhirnya menang dan menimpa kembali tag buatannya dengan tag asli Robbo.
Pada tahun 2006, album debut Paris Hilton dijual di Inggris, dan Banksy mengerjai penjualan album ini dengan melakukan “shop-dropping” 500 versi dari salinan album buatannya sendiri diseluruh Inggris. “Shop-dropping” adalah istilah yang menjadi anonym dari “shoplifting;” meletakkanmerchandise tidak resmi milik Anda sendiri ke toko-toko agar nantinya dibeli oleh pembeli yang tidak terlalu memperhatikannya. Dalam versi Banksy, musik-musik didalamnya diganti dengan ritme dasar, serta looping sample dari seruan “That’s hot!” Paris Hilton. Judul lagu pada bagian belakang CD diubah menjadi pertanyaan seperti : “Why am I famous?” dan “What am I for?” Artwork juga telah diubah secara digital, dengan sampul depan menampilkan Paris Hilton yang memamerkan dadanya, serta wajahnya diganti dengan muka anjing.
Selain itu, Banksy pun sempat membuat banyak pameran serta film, diantaranya:
- Pada tanggal 19 Juni 2002 Pameran pertama Banksy diadakan di 33 ⅓ Gallery di Los Angeles.
- Pada tahun 2003, di sebuah pameran yang disebut Turf War, yang diselenggarakan di sebuah gudang, Banksy menggambar sebuah binatang. karena hal itu aktivis hak-hak binatang merantai dirinya ke pagar sebagai protes.
- Banksy mengadakan pameran yang disebut Barely Legal, di Los Angeles, pada akhir pekan tanggal 16 September 2006. Pameran ini menampilkan “Gajah di ruangan” yang di cat dengan pola bunga merah muda dan emas, yang menurut selebaran dibagikan di pameran, dimaksudkan untuk menarik perhatian pada masalah kemiskinan dunia
- Selama akhir pekan 03-05 Mei 2008 di London, Banksy menjadi tuan rumah pameran yang disebut The Cans Festival yang terletak di Leake Street. Pameran ini bertempat di sebuah lorong terowongan jalan,dimana para Banksy mengundang para artis graffiti dan stensil untuk melukis karya seni mereka sendiri, asalkan tidak menutupi karya orang lain.
- Film Pertama Banksy adalah Exit Through the Gift Shop yang bercerita tentang Thierry Guetta, seorang imigran Perancis di Los Angeles, dan obsesinya dengan seni jalanan. film ini dirilis di Inggris pada tanggal 5 Maret 2010. dan dinominasikan untuk Academy Award.