Aerosol adalah partikel kecil padat dan/atau cair yang tersuspensi dalam gas. Ukuran partikel dalam aerosol berkisar dari sekitar 0,001 sampai sekitar 100 mikron. Cairan bertekanan tersebut biasanya tersimpan dalam kaleng atau botol. Cara kerja sederhananya, ketika katup wadah dibuka/ditekan cairan dipaksa keluar dari sebuah lubang kecil, itulah yang disebut dengan aerosol. Produk aerosol semprot modern memiliki tiga bagian utama yaitu kaleng, katup, dan actuator atau tombol.
Konsep aerosol ditemukan oleh Erik Rotheim, seorang insinyur dan penemu asal Norwegia. Awalnya ia terinspirasi dari minuman berkarbonasi atau soda yang dapat menciptakan tekanan yang lebih besar. Kemudian penemuannya tersebut dipatenkan di Oslo tahun 1926. Namun, hak paten tersebut dijual ke sebuah perusahaan Amerika Serikat seharga 100.000 kroner Norwegia pada tahun 1931. Hingga pada tahun 1941 semprotan aerosol dapat pertama kali dimanfaatkan dengan baik oleh William Sullivan dengan produk bernama “bug bom” yang diyakini sebagai nenek moyang dari banyak produk aerosol semprot komersil nantinya.
Produknya saat itu digunakan sebagai lawan ampuh nyamuk malaria bagi para tentara di perang dunia II, jelas saja karena aerosol didalamnya berupa insektisida. Tahun-tahun setelah itu, orang mulai menyadari potensi dari aerosol dan produsen pun mulai mengadaptasi perangkat ini beserta berbagai aplikasi didalamnya. Saat ini, ribuan produk dikemas dalam kaleng aerosol, dari hair spray, obat nyamuk, oli, cat, dan lain-lain.
Begitupun dengan cat aerosol atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan pilox. Cat aerosol dikembangkan tahun 1949 oleh Edward Seymour yang pada awalnya ia sedang mengembangkan cat almunium. Namun, berkat saran istrinya Bonnie ia memasukkan cat tersebut kedalam kaleng aerosol. Sehingga terciptalah cat didalam kaleng aerosol yang sering kita lihat saat ini. Perbedaannya, kebanyakan cat aerosol memiliki logam, atau kelereng, atau bola kecil dalam kaleng tersebut yang digunakan untuk mencampur cat dalam kaleng ketika akan disemprotkan.
Pilox atau cat aerosol sangat lekat sekali penggunaannya dalam scene graffiti. Hal tersebut sesuai karena sifat dari cat aerosol yang permanen, portable, serta cepat mengering. Penggunaannya mulai ramai pada akhir 1970-an dimana saat itu banyak signature atau tag dan mural jalanan yang menggunakan cat aerosol. Graffiti yang dianggap illegal, kemudian berkembang menjadi lebih rumit dan memiliki gaya tersendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kecepatan dalam pembuatannya dan media yang paling tepat dan cepat adalah menggunakan cat aerosol. Hal tersebut membuat graffiti dan cat aerosol menjadi pasangan yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan kini ada cat aerosol yang khusus dibuat bagi graffiti artist.
Cat bagi graffiti artist cenderung memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan cat dengan merek sejenis. Hal tersebut dikarenakan cakupan warna yang lebih luas serta kualitas cat yang lebih baik, dan kelebihan lainnya yang tidak ada pada cat semprot biasa. Merek seperti Montana dan Ironlak merupakan cat aerosol khusus bagi graffiti artist. Merek yang disebutkan tadi bahkan membuat caps atau actuator khusus untuk membuat graffiti sehingga ketebalan dan keluaran cat bisa disesuaikan.
Toko pertama yang menyediakan kebutuhan untuk graffiti dibuka di Kota Tver Rusia pada tahun 1992. Namun, tidak usah jauh-jauh ke Rusia untuk mendapatkan caps maupun cat aerosol Wadezig! pun menyediakan kebutuhan para graffiti writers yang bisa didapatkan di jalan Sultan Agung No. 7 Bandung. Bahkan kami terinspirasi untuk membuat t-shirt dengan artwork berupa kaleng cat aerosol. So, lets bombing the wall Crowds.