Sejarah Graffiti di New York

Kata graffiti berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menuliskan. Wikipedia.org mengaerikan graffiti sebagai coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi. Coretan tersebut, bentuknya bisa berupa seni, gambar, atau hanya berupa kata-kata.

Penggunaan cat semprot untuk membuat sebuah graffiti sudah mulai dikenal di New York pada akhir tahun 60-an. Coretan pertama dengan cat semprot dilakukan pada sebuah kereta bawah tanah (subway). Seorang lelaki bernama Taki yang tinggal di 183rd Street Washington Heights selalu menuliskan namanya, entah itu di dalam kereta subway, atau di bagian luar dan dalam bis. Taki183, begitulah tulisan yang ia buat menggunakan spidol. Angka 183 yang ia tulis setelah namanya menunjukkan tempat tinggalnya.

The 40th Anniversary Of The Graffiti Movement is Celebrated In The Birth Of Pressionism Exhibition
Karya Taki183 di pameran The Birth of Pressionism di Monaco (sumber: Huffingtonpost.com)

Orang-orang di seluruh New York jadi mengenal Taki berkat coretan-coretan namanya itu. Di tahun 1971, Taki diwawancarai oleh majalah the New York Times dengan judul artikel “Taki 183” Spawns Pen Pals. Kepopuleran Taki diikuti oleh ratusan anak di kota New York. Anak-anak ini terinspirasi oleh Taki dan tertarik melakukan hal yang sama karena berpikir bahwa kepopuleran bisa diperoleh hanya dengan menuliskan identitas mereka –disebut juga tagging– pada bus atau kereta yang melewati seluruh kota. Semakin banyak nama atau identitas seorang anak, sudah pasti ia akan semakin populer.

Setelah spidol, media yang selanjutnya biasa digunakan adalah cat semprot, yang dipakai untuk nge-bomb (istilah untuk menyemprot) bagian luar kereta. Karena semakin banyaknya orang-orang yang melakukan tagging, tidak heran kalau setiap writers, ingin punya style sendiri dan berbeda dengan coretan writers lainnya. Mereka menambahkan warna-warna yang eyecatching, efek-efek khusus, bahkan mereka juga mencoba untuk menuliskan namanya dalam ukuran yang lebih besar. Dengan bantuan cat semprot para writers dapat menyelesaikan graffitinya dengan lebih cepat.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi tagging yang mulai mewabah, pihak kepolisian New York sempat melarang penjualan cat semprot untuk anak-anak di bawah umur. Saking banyaknya pelaku graffiti, di Meksiko pun diberlakukan aturan yang sama. Bahkan setiap pembeli cat semprot harus menunjukkan identitas yang jelas dan menyertakan alasan untuk apa cat semprot itu digunakan.


Posted

in

by

Tags: