Ketika musik metal mulai populer di tahun 1960, genre musik itu menjadi simbol pemberontakan, imoralitas, dan penolakan terhadap norma-norma sosial serta nilai-nilai agama. Bahkan band-band heavy metal itu identik dengan satanisme seperti Black Sabbath, Kiss, dan AC/DC.
Pada tahun 90-an, mulai muncul genre baru dari heavy metal yang bernama Christian Black Metal atau Unblack Metal yang pada waktu itu terinspirasi musik black metal Inggris. Istilah Unblack Metal lahir dari album band metal Australia, Horde yang diusung perusahaan rekaman Nuclear Blast Records. Mereka memainkan musik secara Black Metal tapi dengan mengubah lirik-lirik yang bersifat Satanis menjadi non-Satanis dan memasukkan nilai-nilai Christianisme. Waktu itu album pertama mereka bertajuk “Hellig Usvart”, merupakan bahasa Norwegia yang berarti Unblack Metal.
Sejak saat itu mulai bermunculan band-band lain yang beraliran Christian Black Metal, salah satunya Crush Evil. Pada akhirnya grup itu berganti nama menjadi Antestor yang diambil dari bahasa latin yang berarti kesaksian. Mereka murni bermain di genre Christian Black Metal, walaupun mereka menyebut musik mereka sebagai Sorrow Metal. Tahun 1997 muncul second wave dari Unblack Metal ditandai dengan hadirnya Crimson Moonlight dari Swedia dan Vaakevandring (Norwegia) pada tahun 1999. Musik Indonesia pun diramaikan dengan kehadiran band-band yang beraliran Christian Black Metal seperti Kekal (1995) dan Armageddon Holocaust (1999).
Terinspirasi dari pergerakan genre musik Christian Black Metal, WADEZIG! pada bulan Oktober ini mengeluarkan edisi khusus “Saints and Sinners” yang bisa didapatkan melalui online store maupun offline store WADEZIG! di Jalan Sultan Agung no 7 Bandung.