Saya bukan penggemar berat Blur. Tapi saya dibesarkan oleh lagu-lagunya. Sama seperti saya dibesarkan oleh lagu-lagu dari band-band 90an lainnya. Buat saya, era 90an itu seperti rumah. Terutama dalam hal musik. Dan mendengarkan musik 90an, rasanya seperti pulang kampung. Sejauh apapun saya mencari referensi musik baru untuk saya nikmati, selalu ada chemistry yang sangat kuat yang selalu menarik saya untuk ‘pulang’ ke 90an.
Karena alasan itulah, hari Rabu kmaren saya dan istri ‘pulang kampung’ ke konsernya Blur di Jakarta. Bukan kebetulan, istri saya juga dibesarkan oleh musik yang sama. Dan namanya pulang kampung, anak kami Rinjani (3th) juga diajak. Ini bukan konser pertamanya sih, sebelomnya Rinjani juga udah pernah kami ajak nonton Smashing Pumpkins dan beberapa konser lain. Bapak kurang kerjaan? Ngga juga, cuman pengen seru-seruan bareng anak aja, sambil ngenalin aja musik-musik yang dulu didengarkan bapaknya. Kalo dia mau, kenapa engga yakan? Hahah. Tapi terbukti, gendongan bayi yang sengaja kami pinjam dari teman khusus untuk konser ini, hampir ga jadi dipake. Rinjani lebih memilih digendong dipundak saya dan anteng menonton konser sampe lagu ke-15. Saya yakin dia tertarik karena permainan tata cahaya panggungnya sih, bukan karena lagunya 😀 Begitu lagu This Is A Low mulai dimainkan, dia mulai teler, dan Tender sukses membuatnya ketiduran, dan melewatkan lagu favoritnya yang dimainkan sebagai lagu penutup, Song 2.
Saya dari Bandung cuman bertiga aja. Tapi di Jakarta udah janjian mau nonton bareng Ruby, Themma, Pat, dan Wita. Selain itu, seperti biasa, banyak ketemu temen-temen lain juga tanpa janjian. Ada Age dan Eunice, ada Dado dan Jablay Artco, trus ada Chezt sama Spydee juga. Saya baru tau para artis-artis jalanan ini ternyata penyuka Blur juga ahahah.
So, how was the concert? Jangan tanya saya. Saya ga akan bisa menjawabnya dengan objektif. Jangan minta foto-foto keren juga, karena kami semua sibuk menikmati masa lalu sambil joget-joget dan karaoke massal. Cuman dua lagu yang sempat saya rekam menggunakan video berkualitas rendah untuk kepentingan dokumentasi, dan beberapa foto-foto buram. Yang pasti, setlistnya persis sama setlist konser mereka waktu di Hongkong. Kalo ga salah ada 1 atau 2 lagu yang urutannya diganti, tapi over all semuanya sama. Dan semua lagu ‘karaoke massal’-nya dibawain semua. We had too much fun that night, you should experience it yourself to find out how fun it was.
– ing / WDZG!