Street Artist Profile: Sheryo

Apabila kamu berpikir street art hanya di dominasi pria saja, maka kamu harus tahu bahwa di belahan dunia lain terdapat street artist wanita yang tidak kalah hebatnya (lihat: 10 Street Artist Wanita Terbaik). Dari banyaknya street artist wanita, satu yang sedang menjadi perhatian adalah Sheryo. Beberapa tahun kebelakang namanya sering diulas dalam media seni luar seperti Complex Magazine, Huffington Post, dan CBS New York. Lebih lanjut mengenai street artist satu ini berikut kami hadirkan profilnya.

Shadow-Sheryo

Sheryo merupakan wanita kelahiran Singapura yang kini menetap di New York. Sejak tahun 2009 ia mulai berkeliling dunia dan tinggal di berbagai negara seperti Kamboja, Thailand, Vietnam, Australia, hingga U.A.E. Dalam perjalanannya berkeliling dunia tersebut ia menggelar pameran dan kadang membuat graffiti di tembok sekitar. Menurutnya, travelling adalah cara terbaik untuk mencari inspirasi dan memberikan motivasi bagi diri sendiri untuk terus berkarya. Melukis di tempat asing adalah caranya mengenal tempat tersebut sekaligus mengetahui karaker penduduk dan kearifan lokal yang ada di sana.  Lebih lanjut Sheryo mengatakan, ia tidak ingin berhenti melakukan petualangannya ini.

Shadow-Sheryos-wall2

opct_a2c69c39174905df405416b18852f49b2e344172

Tinggal di New York adalah impian Sheryo sejak lama, dan ketika ia pindah ke kota itu belum ada yang mengenal graffiti-nya. Gambar pertamanya di New York menempel di dinding 5pointz, dan setelah itu ia terus menginvasi tembok-tembok di New York. Sejak kecil ia terinspirasi oleh karya dan kartun Reg Mombassa, sedangkan artist  yang menjadi influence-nya kini adalah Todd James Reas, Barry McGee, Margaret Kilgalen, dan Michael Sieben. Hal menarik dari dirinya, ia selalu membawa sketchbook yang dijadikan jurnal ketika melakukan perjalanan. Dalam buku tersebut ia menggambar makanan yang dimakan, kejadian dengan orang yang ia temui, hingga budaya dan cerita rakyat sekitar, semuanya ia terjemahkan ke dalam sketsa.

opct_8a9f4a09a7d4c4afeef3a9902d9cb69eb918acd0

Hal tersebut membuat Sheryo memiliki gambar karakter yang khas, memiliki kecenderungan untuk meledakkan otak orang yang melihatnya. Itulah sedikit deskripsi bagi karyanya, klaim yang ia katakan dalam laman websitenya sendiri. Karakternya berupa mash-up kartun, komik, desain tattoo yang kadang konyol, scatalogical, aneh, dan berhalusinasi. Betapa tidak, lihat saja beberapa graffiti-nya seperti acar yang sedang mengendarai sepeda, hot dog yang membawa sepeda motor, pizza dengan bentuk aneh, hingga alien dengan rokok.

opct_7997955dfb39b398b717898a16bc030277b24105

Dari banyak graffiti  yang telah dibuat Sheryo ada yang menjadi favortinya, terlebih karya yang dibuat dengan warna hitam putih. Beberapa diantarnya adalah “Fish & Chips” di dinding Fremantle, Perth, Australia, dan “the Merlion Hipster” di Singapura. Selain itu, graffiti berwarna dengan tema makanan yang tersebar di seluruh penjuru Amerika menjadi favorit Sheryo berikutnya, dan terakhir graffiti berjudul “Diamond Snatcher Gronk” yang bertempat di Leederville, Perth.

opct_22e94293d495d9bf04cefb6958909c6535008722

Kini, ia lebih sering bekerja berkolaborasi dengan The Yok seorang graffiti artist asal Australia yang menjadi teman berpetualang berkeliling dunia sekaligus menjadi teman hidup baginya.  Bekerja bersama dengan The Yok memberikan banyak inspirasi bagi Sheryo, berdua mereka bisa menemukan ide-ide gila. The Yok jugalah yang memberikan saran agar Sheryo tinggal di Brooklyn, New York.

opct_7c79dfbe3047f69ee8fd35c5e3010e84fc97a73e

Sheryo pernah membuat graffiti untuk clients seperti Adidas Originals, MTV Asia, Intel, Converse, Nike, GAP, Tiger Beer. Pameran terakhirnya berjudul “Nasty Goreng” merupakan solo show yang digelar di dua tempat, Los Angeles dan New York. Judul “Nasty Goreng” merupakan plesetan dari nasi goreng, makanan khas Indonesia. Ya, Sheryo memang pernah mengunjungi Indonesia dan menggelar pameran di Yogyakarta berjudul “Art Residency.” Selain pameran, di sini ia sempat belajar membatik, dan membuat patung kayu. Pengalaman membekas itulah yang membuatnya menggelar pameran dengan nama “Nasty Goreng” selepas ia kembali ke tempat tinggalnya. Berikut kami rangkum beberpa show atau pameran yang melibatkan Sheryo.

2014

  • STREET ART FESTIVAL, Wynwood, Miami
  • SOLO SHOW “Nasty Goreng LA”, Superchief Gallery, New York, Amerika Serikat
  • SOLO SHOW “Nasty Goreng NY”, Krause Gallery, New York, Amerika Serikat
  • ART RESIDENCY Yogyakarta, Indonesia
  • SOLO SHOW “Nasty Goreng” Sheryo x The Yok Turner Galleries, Perth, Australia

2013

  • MURAL PAINTING Wynwood Walls, Wynwood Block, NW26th & 3rd Ave, Miami, Amerika Serikat
  • MURAL PAINTING Max Fish Pop-up, South Beach, Miami, Amerika Serikat
  • CREATIVE CONFERENCE Artlab, Perth, Australia
  • GROUP SHOW Corpse Corps “Let’s Smoke some beers”, Temp Gallery, New York, Amerika Serikat

2012

  • MURAL PAINTING Tiger Translate Party, Tiger Beer, Dubai, U.A.E
  • MURAL PAINTING & BRANDING Doors Restaurant & Bar, Phnom Penh, Kamboja
  • GROUP SHOW Half Half, No Vacancy Gallery, Melbourne, Australia
  • GROUP SHOW Corpse Corps Urban Legends, Signal Gallery, New York, Amerika Serikat

Referensi 1
Referensi 2


Posted

in

by

Tags:

Comments

One response to “Street Artist Profile: Sheryo”

  1. […] yang sedang menjadi perhatian di kalangan komunitas street art dunia saat ini. Setelah minggu lalu mengenal Sheryo, maka tulisan kali ini kami menghadirkan profil dari The Yok. Mengenai street artist satu ini […]