Invader, adalah nama samaran seorang street artist asal Prancis yang lahir tahun 1969. Karya yang dibuatnya dimodelkan pada pixellation 8-bit video game tahun 1970. Dia mendapatkan namanya dari sebuah game keluaran tahun 1978, Space Invaders. Banyak karyanya terbuat dari keramik persegi yang dibuat mosaik menyerupai karakter dalam game tersebut. Kini, karyanya dapat dijumpai di lebih dari 60 kota di 30 negara dunia, dan ia tetap menutup rapat identitas aslinya. Dalam setiap ‘invasi’ ke setiap kota ia selalu mendokumentasikan karyanya, ia pun membuat semacam buku yang didalamnya berisi peta untuk menuju lokasi dimana mosaiknya ditempatkan.
Menilik sejarah tentang dirinya, lulusan dari École des Beaux-Arts ini terinspirasi oleh game yang sering ia mainkan sejak kecil di era 1970-an akhir. Terlebih, karakter yang berasal dari game Space Invaders yang kemudian ia catut menjadi nama samarannya. Memang pada era itu grafis video game masih berteknologi 8-bit, dimana gambar yang ditampilkan merupakan gabungan dari kotak yang masing-masing kotak memiliki warna satu pixel. Mosaik pertama Invader dipasang sekitar tahun 1998 di kota kelahirannya, namun sebenarnya ia telah merencanakan hal tersebut jauh sebelumnya, tahun 1996 tepatnya. Dalam proyek ini, idenya adalah membawa dunia maya menjadi kenyataan. Salah satunya melihat awal-awal tahun teknologi video dan permainan digital diciptakan.
Gelombang pertama invasinya dimulai dari kota kelahirannya, dan kemudian menyebar ke 31 kota lainnya di Prancis. Sejak saat itu, karya-karya Invader telah terpasang di 60 kota atau 30 negara di seluruh dunia. Ia telah menyerang New York lima kali, dan Hong Kong pada tiga kali kesempatan terpisah. Ia telah menandai beberapa bangunan bersejarah dan tempat-tempat lainnya, satu yang paling terkenal adalah ketika ia menempelkan mosaiknya pada Hollywood Sign. Dalam kesempatan pertamanya ia menempatkan mosaiknya di huruf D pada tanggal 31 Desember 1999 ketika dunia sedang dihebohkan dengan ‘bug Y2k’. Selama perjalanan selanjutnya ke Los Angeles, Invader menandai kembali delapan huruf lainnya.
Bulan Juni 2011, ia menandai mosaik ke-1000 nya dengan kembali ke Paris dan menggelar pameran di La Générale berjudul “1000”. Sejak tahun 2000, street artist ini telah memasang 70 karya di seputaran Hong Kong; Ia pun mendeklarasikan dalam gelombang invasi ketiganya, ia akan menambah 50 karya, dan Invader mengklaim bahwa dirinya merupakan orang yang paling berhasil menginvasi kota-kota. Pada Juni 2011, 77 kota telah diserang oleh karyanya 2,692 Space Invaders telah ditempatkan di berbagai kota yang menghabiskan 1,5 juta keramik ubin.
Catatan lainnya, 19 kota invasi telah dipetakan dan dipublikasikan, Invader memperkirakan bahwa lebih dari 15% dari karya awalnya, serta karya yang dapat dijangkau dengan mudah, sebagian telah dihapus. Untuk mengurangi penghapusan atau pengrusakan oleh si pemilik bangunan, pencuri, hingga penggemar, Invader menempatkan karyanya dengan spot yang sulit dijangkau namun dapat dilihat dengan mudah. Pada tahun 2012, Invader membuat film pendek berjudul Art4Space, dalam film tersebut ia mendokumentasikan usahanya untuk meluncurkan salah satu karakter ciptaannya ke luar angkasa dengan balon udara yang dimodifikasi telah.
Menyoal identitas dibaliknya, Invader bekerja dengan menggunakan penyamaran, sering membuat karya di malam hari dengan menggunakan topeng. Untuk menjaga anonimitas, ia kadang menggunakan topeng wajahnya yang telah di buramkan dan ia pixellates sendiri, atau menggunakan masker untuk wawancara. Dia mengklaim bahwa hanya sedikit orang yang mengetahui nama dan wajah aslinya, bahkan orang tuanya berpikir ia bekerja sebagai tiler dalam industri konstruksi.
Invader telah melakukan enam kali perjalanan ke seluruh dunia dan menghabiskan 22 malam di sel penjara. Ia menerima penangkapan sebagai resiko dari apa yang dirinya lakukan. Ia pernah ditangkap tahun 2010 ketika menempatkan mosaik pada tanda Hollywood, didakwa melakukan vandalisme dan diharuskan membayar denda. Pada bulan Juli 2011, Departemen kepolisian Los Angeles menahan dua warga Perancis karena dicurigai vandalisme di dekat galeri MOCA Little Tokyo, dengan barang bukti ubin menempel di tangan. Polisi menegaskan bahwa salah satu dari mereka adalah Invader, namun polisi melepaskan keduanya tanpa denda. Ia juga pernah ditangkap polisi yang sedang menyamar Oktober 2013 di New York, tepat setelah ia menyelsaikan mosaiknya di Orchard Street East Village dini hari, ia kembali di denda. Lain cerita ketika ia menciptakan instalasinya di Hong Kong, Invader sempat didatangi polisi setempat namun kemudian di tinggalkan sendirian ketika si polisi menyadari bahwa ia tidak sedang melakukan kejahatan.
Ia melihat dirinya sebagai hacker ruang publik yang menyebarkan virus mosaik. Jalan adalah kanvasnya dan mosaiknya adalah hadiah bagi kota dan masyarakat sekitar. Invader percaya bahwa museum dan galeri tidak dapat diakses oleh semua orang, jadi ia sengaja membuat karyanya di ruang publik dengan membuatnya di beberapa jalan agar orang-orang bisa menikmati karyanya setiap hari.
Tembok untuk mosaiknya ia tidak pilih sembarangan. Ia melakukan riset dan meneliti dengan sangat hati-hati, seringkali dengan dukungan lokal, juga dipilih tempat yang strategis secara visibilitas, kepentingan lokal (estetika), dan simbolisme (konseptual) yang akan diberikan. Meskipun visibiltas merupakan salah satu syaratnya, kadang Invader dapat memilih lokasi yang kurang menonjol. Dia mengatakan bahwa tempat merupakan wahyu, dimana kamu bisa mendapatkan wahyu itu kapan saja dan dimana saja.
Meskipun telah banyak karya yang dibuat, Invader tidak pernah membuat karya yang sama. Kadang ia membuat konsep tematik yang disesuaikan dengan konteks sekitar. Selain Space Invaders, tercatat ia pernah membuat karakter Star Wars di London, serta Pink Panther dan Megaman di Paris. Untuk tempat yang dekat dengan gedung-gedung bank besar ditandai dengan mosaik uang. Untuk karyanya di Hong Kong dibuat dengan gaya lebih oriental, dengan beberapa karakter seni bela diri dengan warna dominan merah dan emas untuk mencerminkan warna tradisional China. Biasanya mosaik ditempatkan di ketinggian 10 sampai 15 meter di atas tanah, dan sudut-sudut jalan dengan visibilitas tinggi. Invader telah mengembangkan teknik dan metode untuk membuat karya di lokasi yang berpotensi bahaya dan sulit dijangkau namun tetap enak untuk dilihat.
Ketika Invader tiba di sebuah kota untuk membuat mosaik, ia biasanya menetap di kota tersebut selama dua hingga tiga minggu. Ia menggunakan peta untuk menunjukan arah dan setidaknya menghabiskan satu minggu untuk mengerjakan suatu mosaik. Setelah selesai dengan mosaiknya, pekerjaan Invader berlanjut dengan membuat katalog dengan nomor urut dan kode kota, difoto satu persatu secara close-up, dan dipetakan untuk menuju lokasi dimana karyanya berada. Dia mencetak dan mendistribusikan “invasion maps” nya dalam kota yang pernah ia kunjungi, dan kemudian katalog tersebut di jual pula secara online.
Secara umum, karya Invader dapat diterima masyarakat sebagai suatu seni. Di Paris mereka menyelenggarakan Space Invaders Tours yang dikelola oleh pihak ketiga. Invader telah menyelenggarakan pameran solo di galeri seni Paris, Osaka, Melbourne, Los Angeles, New York City, London, dan Roma. Karakter Space Invader telah ditunjukkan dalam banyak galeri pusat seni, dan museum seperti, 6th Lyon contemporary art biennale (2001), the MAMA Gallery di Rotterdam (2002), the Paris based Magda Danysz Gallery (2003), the Borusan Center for Culture and Arts di Istanbul, dan Subliminal Projects di Los Angeles (2004). Selain itu, pada tahun 2010 ia merupakan salah satu seniman yang ditampilkan Banksy dalam film dokumenternya Exit Through the Gift Shop yang dibuat oleh Thierry Gueta (Mr. Brainwash).
Oh iya, ketika Wadezig! melakukan trip Hong Kong tahun 2014 silam, kami sempat menemukan salah satu karya Invader berupa karakter Thomas dari Kungfu Master yang berlokasi di Cannon Street, Hong Kong.