Steet art ternyata tak hanya milik kaum pria saja, di belahan dunia sana terdapat beberapa street artist wanita yang tidak kalah hebatnya. Banyak dari mereka yang mengangkat isu gender, dan persamaan hak bagi perempuan. Siapa saja mereka? Dan bagaimana ketika perempuan menumpahkan perasaannya melalui graffiti, mural, dan wheatpaste, berikut adalah 10 street artist wanita terbaik.
1. Kashink
Kashink adalah senimana graffiti yang berasal dari Paris dan mengkhususkan menggambar karakter pria bermata empat, dengan pipi berlemak, dari berbagai profesi seperti gangster, anak muda, hingga dukun. Dalam suatu wawancara dengan Global Street Art, nama ‘Kashink’ merupakan kata onomatopoeic dari komik yang ia baca sewaktu kecil, merupakan suara ketika melakukan suatu aksi.
2. Miss Van
Miss Van merupakan street artist yang lahir di Prancis namun tinggal di Barcelona. Gambar ikoniknya merupakan penggambaran dari wanita di era-Baroque dengan mutiara dan bulu-bulu yang menempel, mengenakan topeng hewan, dengan tatapan “Eyes Wide Shut”. Merupakan karakter antagonis sebagai penggoda yang berbahaya. Menurutnya, maksud dari gambar tersebut ialah, “secara alamiah laki-laki tertarik kepada wanita, dan para wanita mengidentifikasi diri mereka sendiri.”
3. Clare Rojas
Rojas adalah seniman yang berbasis di San Fransisco, dalam karyanya ia banyak bernostalgia dengan cerita rakyat yang ia visualkan dalam bentuk subversif. Beberapa karya terakhirnya lebih berbentuk abstrak, menyalurkan energi kreatif ke bentuk-bentuk geometris dengan gambar yang menakjubkan. Menurutnya, hal yang ia lakukan ini merupakan sebuah insting, “sebuah cara melihat yang lebih dalam tentang perasaan,” menurutnya.
4. Lady Pink
Lady Pink merupakan street artist asal Ekuador yang tinggal di New York. Ia mulai melukis di lorong-lorong kereta bawah tanah sejak tahun 1979, dan pameran tunggalnya pertama kali digelar ketika ia berumur 21 tahun. Sungguh pencapaian yang sangat mengagumkan, dan selama bertahun-tahun ia menjadi seniman wanita yang konsisten berkarya dalam scene ini.
5. Maya Hayuk
Hayuk adalah seniman yang berasal dari Brooklyn dikenal karena karya muralnya yang memiliki visi psychedelic dan bentuk geometris berukuran besar. Menurut pengakuannya, mural buatan dirinya adalah sesuatu yang memabukkan dan menghibur.
6. Olek
Olek adalah wanita yang lahir di Polandia, namun kini ia menetap di New York. Dikenal karena menggunakan medium baru, ruang baru, dan objek yang tidak biasa dalam karyanya. Berbeda dengan seniman lain yang menggunakan cat, ia lebih memilih benang rajut sebagai media bagi karyanya, dalam dunia graffiti disebut sebagai ‘yarn bombing’. Menggabungkan semangat punk, citra pop, dan pesan politik, Olek menciptakan karya seni rajut yang menggelitik mata dan pikiran.
7. Lady Aiko
Lady Aiko adalah artist kelahiran Tokyo dan menetap di New York. Ia menggabungkan unsur pop art, graffiti, abstraksi, dan citra tradisional Jepang dalam penggambaran karyanya. Selain itu, ia mewakili energi perempuan dalam gambar yang dibuatnya.
8. Faith47
Ia adalah seniman asal Afrika Selatan yang membawa unsur spritualitas dan alam kepada latar di tembok perkotaan. Gambarnya menyerupai ilustrasi buku cerita dalam kehidupan nyata. Telah bekerja di jalanan lebih dari 15 tahun, faith47 menggunakan berbagai media untuk karyanya, dari cat semprot hingga fotografi.
9. Shamsia Hassani
Hassani adalah satu seniman graffiti wanita pertama yang berasal dari Afghanistan. Karyanya menggabungkan unsur-unsur tematik seperti wanita dengan burqa (cadar) di era modernisme. Menurutnya, ia menggunakan lukisan sebagai sarana untuk mengingatkan orang-orang. “Saya ingin menyoroti masalah dalam masyarakat, dengan lukisan yang mencerminkan wanita mengenakan burqa di mana-mana.” Dengan gambar seperti itu, ia ingin membawa pesan positif, membawa orang-orang menuju kebahagiaan, menghapus luka-luka dari semua orang, menutup dinding yang hancur akibat perang dengan warna-warna yang membuat bahagia.
10. Alice mizrahi
Mizrahi adalah artist asal New York yang menciptakan gambar emotif dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan sebagai “sacred archetypes.” Dia bersama Toofly mendirikan Younite, merupakan forum bagi street artist wanita. Dalam suatu wawancara ia mengaku hanya ingin bersenang-senang, mengekspresikan diri, dan mengeksplorasi dengan berbagai media yang ditemuinya.
Bonus:
11. Swoon
Swoon merupakan seniman jalanan yang mengkhususkan diri dalam wheatpaste berukuran besar dengan gambar figur manusia. Mulai turun ke jalan tahun 1999 dengan fokus di instalasi wheatpaste sejak tahun 2005. Wheatpaste-nya merupakan gambaran orang-orang dari keluarga, hingga teman, yang tersebar di jalanan seluruh dunia. Dalam menempel karyanya ia memilih lokasi tak berpenghuni seperti bangunan yang ditinggalkan, jembatan, tangga darurat, menara air, dan rambu jalanan. Karyanya terinspirasi sejarah seni dan cerita rakyat, dari German Expressionist wood block prints hingga wayang Indonesia.
12. Sheryo
Sheryo merupakan street artist kelahiran Singapura yang menetap di Brooklyn. Ia menghabiskan banyak waktunya dengan melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia sekaligus menggelar pameran atau hanya melukis di dinding. Karyanya terinspirasi dari tattoo hingga animasi kartun, hal tersebut membuat orang-orang bisa dengan mudah menikmati karyanya. Sheryo merupakan street artist wanita dari generasi muda yang sedang menjadi perhatian beberapa media seni luar.