Bagi Crowds yang selalu mengikuti perkembangan Wadezig! pasti tahu kalau di bulan November tahun 2014 ini kami mengeluarkan seri “Japanese Illustration Series”. Rilisan terbaru ini merupakan empat seri ilustrasi bertema Jepang yang diangkat berdasarkan mitologi serta kepercayaan masyarakat Jepang. Lalu pertanyaannya adalah, mengapa harus Jepang? Dan apa yang membuat Wadezig! tertarik? Case Study kali ini akan menjawabnya.
Seni grafis Jepang yang meliputi lukisan, ilustrasi, dan artwork merupakan seni tertua yang telah lama dikenal di negara ini. Banyaknya genre dan gaya dalam seni grafis Jepang dipengaruhi berbagai hal, adaptasi lukisan China dan agama Buddha menjadi salah satunya. Namun bukan Jepang namanya apabila tidak mengembangkan ide-ide baru, termasuk dalam berkesenian mereka. Tema-tema lukisan Jepang berkisar penggambaran adegan-adegan dari kehidupan sehari hari, dan adegan narasi yang dipenuhi figur dan detail. Lukisan adalah ekspresi seni yang disukai di Jepang, sampai zaman modern Jepang menulis dengan menggunakan kuas daripada pena. Keakraban mereka dengan teknik kuas tersebut membuat mereka sangat sensitif terhadap nilai-nilai estetika lukisan.
Kembali, rasa ingin ‘bermain’ Wadezig! muncul setelah melihat karya seni yang berasal dari Jepang, khususnya berupa ilustrasi/painting/artwork. Perasaan itulah yang akhirnya membawa kami bersentuhan dengan budaya yang ada di negeri sakura ini. Maka untuk mencurahkan hasrat tersebut mulailah Wadezig! membuat ilustrasi yang bertemakan Jepang, khususnya pada mitologi-mitologi yang ada. Setelah melalui diskusi panjang, diputuskan mengangkat empat mitologi yang sangat melekat dengan masyarakat Jepang, keempatnya adalah Fujin Raijin, Asura, Bushido, dan Tora atau Komainu.
Fujin adalah dewa angin yang merupakan dewa tertua dalam kepercayaan Shinto. Digambarkan sebagai penyihir seperti setan yang menakutkan, menggunakan kulit macan tutul, dan membawa kantung besar yang bedisi angin dipundaknya. Dalam seni Jepang, dewa ini sering digambarkan bersama-sama dengan Raijin dewa petir, guntur dan badai. Raijin dalam mitologi Jepang digambarkan tak jauh berbeda dengan Fujin, hanya saja ia selalu memukul-mukul drum untuk membuat petir.
Ashura, merupakan dewa yang dipercayai memiliki tiga kepala, tiga wajah, dan empat hingga enam lengan. Berbeda dengan dewa lainnya, apabila umumnya dewa tunduk pada nafsu dan tidak memiliki sifat buruk, Asura adalah kebalikannya ia memiliki kesombongan, murka, iri hati, kemunafikan, dan kepalsuan. Dewa ini merupakan representasi sifat baik dan buruk manusia.
Bushido, merupakan konsep ksatria dalam masyarakat Jepang yang memilih jalan sebagai prajurit samurai. Bushido berasal dari nilai-nilai moral samurai, paling sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati. Secara resmi, Bushido dikumandangkan dalam bentuk etika sejak zaman Shogun Tokugawa. Biasanya para samurai dan Shogun rela mempartaruhkan nyawa demi itu, Jika gagal, ia akan melakukan harakiri.
Tora atau Komainu sering disebut singa-anjing merupakan penjaga serta penangkal roh jahat. Komainu biasanya dibentuk sebagai patung dan ditempatkan di depan kuil atau rumah. Diyakini memiliki kekuatan untuk mengusir kejahatan dan sebagai perlindungan terhadap cuaca buruk yang sering menimpa Jepang.
Setelah mendapatkan gambaran apa yang akan dibuat, kami langsung mengeksekusi tema-tema tersebut dalam sketch book dengan bantuan pensil dan penghapus. Penggambaran dilakukan secara manual atau freehand, kami biarkan imajinasi bermain sebebas-bebasnya, agar didapatkan ilustrasi yang maksimal. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan keempat ilustrasi ini.
Hasilnya sesuai yang diharapkan, ilustrasi bertema Jepang dengan representasi dan ciri khas Wadezig!. Proses selanjutnya tahapan digital imaging, dimana semua ilustrasi di scan kemudian di retouch menggunakan software komputer, termasuk pewarnaan. Selain itu, tahap ini bertujuan untuk menghaluskan beberapa bagian ilustrasi serta mempertegas garis outline. Hingga akhirnya, ilustrasi siap dibuatkan filmnya untuk dicetak kedalam t-shirt.
Semua ilustrasi ini kami cetak dalam t-shirt dengan material cotton combed 30’s, menggunakan sablon raster. Terdapat varian t-shirt lengan pendek dan panjang, serta ilustrasi yang di tempatkan di depan maupun belakang t-shirt. Akhirnya, edisi Japanese Illustration Series ini kami persembahkan bagi Crowds yang menyukai seni grafis/ilustrasi/artwork, terlebih budaya Jepang.