Monsterstress Fest 2014

Jumat 31 Oktober jadi hari sangat spesial buat Monsterstress Records. Hari itu Monsterstress Fest 2014 resmi digelar di gedung RRI Bandung dengan headline band-band seperti Diocreatura, Echolight, Under The Big Bright Yellow Sun, Taring, Polyester Embassy X Ssslothhh, dan special guest ((AUMAN)). Sekedar catatan, Monsterstress Records adalah record label asal Bandung, yang telah merilis beberapa band seperti Echolight, Space And Missile, dan Under The Big Bright Yellow Sun.

Acara dimulai pukul 19:00. Echolight didaulat untuk naik panggung dan membuka pesta malam itu. Materi-materi dari album “Gianni Porto” pun mereka bawakan. Penampilan band ini sebenarnya cukup menarik, tapi terasa ada yang kurang dari mereka malam itu. Mungkin karena yang berada di panggung malam itu kebanyakan adalah personil baru.

Setelah Echolight selesai, giliran Diocreatura naik panggung. Band yang merupakan side project dari Eky (Polyester Embassy) ini adalah band yang cukup potensial. Kurang lebih enam lagu mereka bawakan, tapi penonton terlihat masih canggung seakan terlihat aneh melihat band ini tampil.

Selesai Diocreatura, Under The Big Bright Yellow Sun naik panggung. Band postrock asal kota Bandung ini mampu menyihir penonton dengan penampilan yang apik saat mereka tampil. Sampai aksi banting gitar pun mereka peragakan malam itu. Kebanyakan lagu yang di bawakan diambil dari album kedua mereka “Quesensial Turmoil” yang dirilis oleh Monsterstress Records.

Selesai dengan atraksi panggung Under The Big Bright Yellow Sun, giliran band yang lumayan banyak di tunggu. Yes! Taring is on stage! Band hardcore yang baru setahun berdiri ini memang sudah banyak menyita perhatian. Bahkan album pertama mereka “Nazar Palagan” sukses dalam penjualan rilisan fisik. Penampilan distorsi kasar sedikit ugal-ugalan  semakin membuat panas area moshpit.Stage dive menjadi pemandangan saat mereka tampil.

Setelah memanaskan stage, penampilan berikutnya dari Polyester Embassy. Malam itu Polyester Embassy mengajak Ssslothhh, band Sludge Metal untuk berkolaborasi. Keberanian Polyester Embassy untuk mengajak Ssslothhh berkolaborasi, membuat penampilan mereka sangat berbeda malam itu. Pada tengah penampilan, Polyester Embassy kembali dengan kolaborasi lainnya. Kali ini dengan seorang penyanyi wanita yang merupakan salah satu legenda di scene indie Bandung. Great! Dia adalah Lusi, vokalis Kubik. Bersama Polyester Embassy, Lusi membawakan lagu “Matel”, lagu lama milik band Kubik, yang pada tahun 90an sangat populer. Bahkan video klipnya sempat diputar berkali-kali di  MTV Indonesia. Kolaborasi yang keren, terlepas dari cara bermain bass Lusi yang masih kaku karena sudah lama sekali tidak memainkan bass. Sebagai catatan, Kubik memang sudah lama sekali vakum. Ini adalah kali pertama Lusi naik panggung setelah bertahun-tahun. Itulah kenapa penampilannya bersama Polyester Embassy malam itu banyak ditunggu.

Hampir pada akhir puncak acara, inilah band terakhir yang paling ditunggu. ((AUMAN)), band asal Sumatra Selatan. Band ini mungkin jarang sekali kita lihat penampilanya. Lagu pertama mereka geber masih seputar album pertama mereka “Suar Marabahaya”. Track seperti Viva Rimau! Rimau!, (We Are) The Sons of The Sun, Sangsakala Apokalips, Subsonic Teenage Dream Machine, mereka geber habis-habisan. Stage dive, bertubrukan di moshpit, ((AUMAN)) benar-benar membuat onar malam itu. Panasnya “lantai dansa” membuat Rian a.k.a Pelor semakin membabi buta melontarkan kata-kata menyanjung crowds yang ganas sambil diselingi jokes khasnya. Mereka juga sempat berbagi informasi seputar kejadian bencana asap di Sumatera dan tentang hampir musnahnya Harimau Sumatra. ((AUMAN)) bermain menggila malam itu. Sangat berkesan, terutama bagi penonton yang baru pertama kali melihat aksi panggung mereka. ((AUMAN)) sempat akan memberikan “encore” pada akhir penampilannya, namun batal naik panggung lagi, karena waktu yang membatasi. ”Terimakasih Bandung, kami merasa seperti di rumah malam ini, Tabik!” tulis ((AUMAN)) di akun twitter resminya, sesaat setelah mereka tampil malam itu.

Band penutup yang keren, acara yang bagus dan menarik, sangat terkonsep dengan baik, dan tergolong sangat berani karena menampilkan band-band dengan genre yg berbeda. Salut buat Monsterstress Records. Bagi yang tertinggal acara kemarin, lihat dokumentasi selengkapnya di sini. 


Posted

in

by

Tags: