#HKTrip Art Basel

HKTrip

Bulan Mei lalu kami berkesempatan bertandang ke Hong Kong selama seminggu penuh. Tujuan utamanya adalah dalam rangka mengunjungi pameran seni rupa terbesar di Asia, Art Basel. Selain itu tentu saja untuk memperkaya pengalaman dan inspirasi dengan melihat-lihat segala hal yang menarik di belahan dunia yang lain. Art Basel ini adalah merupakan pameran seni rupa modern dan kontemporer, yang diadakan setiap tahun di 3 tempat, Basel, Miami, dan Hongkong. Pameran besar ini diadakan untuk pertama kalinya pada tahun 1970 di kota Basel, Swiss. Karena itulah namanya Art Basel. Beberapa tahun kemudian berkembang menjadi dua kota, yaitu Miami, dan terakhir sejak 2013 lalu Hong Kong turut ambil bagian. Kenapa 3 kota ini yang dipilih? Karena secara geografis ketiga kota ini merupakan titik persimpangan antar benua. Hong Kong, misalnya, merupakan ‘gerbang’ menuju Asia.

Selain sejarah panjangnya yang legendaris, salah satu yang membuat Art Basel ini spesial adalah, pesertanya itu bukan seniman secara perorangan, melainkan galeri seni terpilih dari seluruh dunia. Jadi karya-karya yang ditampilkan itu merupakan karya-karya terpilih yang dibawa oleh masing-masing galeri yang terpilih. Bisa dibayangkan, berarti karya-karya yang akan dipamerkan itu sudah melewati proses kurasi berlapis. Kurasi dari galeri, dan kurasi dari Art Basel itu sendiri, terhadap galeri-galeri tersebut. Tahun ini tercatat ada 245 galeri yang turut ambil bagian, dan membawa lebih kurang tiga ribu karya dari seniman-seniman seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Art Basel Hong Kong tahun ini diadakan selama 4 hari di Hong Kong Convention and Exhibition Center (HKCEC). Hari pertama seperti biasa adalah seremonial pembukaan pameran yang hanya boleh dihadiri oleh para perwakilan galeri peserta dan undangan VIP. Sementara hari ketiga dan seterusnya terbuka untuk umum. Selain untuk menjaring lebih banyak pengunjung, sepertinya acara ini diadakan selama 3 hari karena memang dibutuhkan waktu 3 hari untuk bisa menjelajahi dan menikmati satu-persatu karya yang dipamerkan. HKCEC merupakan gedung megah yang sangat luas yang didedikasikan khusus untuk pameran-pameran besar. Dan Art Basel ini memakai 2 lantai di mana 1 lantai saja luasnya hampir 2 kali lapangan bola. Tapi jangan dibayangkan area seluas itu cuma dipenuhi oleh lukisan atau karya dua dimensi saja. Karya-karya yang ditampilkan pun sebenarnya sebanding dengan luas areanya, misalnya instalasi puluhan sepeda yang saling sambung-menyambung membentuk lingkaran karya Ai Wei Wei (bisa dilihat pada foto-foto di bawah).

Selain memamerkan ribuan karya-karya baru, koleksi-koleksi lama dari galeri-galeri ternama juga ditampilkan di sini. Misalnya ada masterpiece-nya Picasso yang legendaris, sampai beberapa lukisan besar Jean Michel Basquiat. Tidak pernah terbayangkan kami akan berinteraksi langsung dengan karya-karya seorang Basquiat di sini. Selain itu, karya seniman lokal favorit juga lumayan banyak. Ada Eko Nugroho pastinya. Lalu Hahan Uji Handoko juga ada. Kemudian FX Harsono. Dan ada Darbotz! Huwooo! Karya Darbotz dibawa oleh Mizuma Gallery Singapore.

Selain itu juga masih banyak seniman-seniman ternama lainnya. Terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu nama-nama besar semacam Ai Wei Wei, Shepard Fairey, Murakami, dan lain-lain. Karya-karya yang ditampilkan juga sangat variatif, mulai dari lukisan, foto, patung, instalasi, film, dan lain-lain. Mulai dari yang paling bikin melongo, sampai yang ‘apeu’ banget juga ada di sana. Orgasme visual, sangat inspiratif, dan sangat membuka mata, baik dalam artian sebenarnya maupun dalam makna kiasan.

Selain menampilkan karya visual, sebenarnya Art Basel ini juga punya banyak program lain, misalnya talk show, artists talk, dan lain-lain. Tapi salah satu yang menarik dan lain dari biasanya, adalah program Art Kids. Jadi ini semacam kelas khusus anak-anak, dengan berbagai aktifitas berbasis seni. Misalnya menggambar ulang karya-karya yang dipamerkan, mewarnai, tur melihat-lihat semua karya seni yang dipamerkan didampingi seorang tour guide yang menjelaskan dengan bahasa dan sudut pandang anak-anak, dan berbagai kegiatan menarik lainnya. Tujuannya sebenarnya supaya para orangtua yang membawa anak, bisa menitipkan anaknya, sementara mereka menikmati pameran dengan lebih khusyuk. Jadi, orangtua senang, anaknya juga senang, dan kedua belah pihak sama-sama mendapatkan pengalaman seni rupa yang ga terlupakan dengan cara yang berbeda-beda. Keren ya? Panitia pameran ini sangat memperhatikan hal-hal detil yang mungkin ‘sepele’ dan sering luput dari perhatian kita.

Selain mengunjungi Art Basel, kami juga tidak melewatkan kesempatan untuk berkeliling menikmati kota Hong Kong dengan segala daya tariknya. Salah satu yang berkesan adalah Hong Kong Museum of History. Di sini kita seakan di bawa menggunakan mesin waktu, menjelajahi sejarah Hong Kong dari jaman batu, jaman pra-penjajahan, jaman penjajahan, jaman masuknya pengaruh barat, sampai ke jaman sekarang. Semuanya dipresentasikan dengan diorama-diorama raksasa yang terlihat sangat nyata dan mengagumkan. Sangat megah dan jauh dari kesan tipikal museum yang tidak terurus dan membosankan.

Dari segi keteraturan, kebersihan, kecanggihan teknologi transportasi dan lain-lain, Hong Kong ini sangat mirip dengan Singapura. Tapi entah kenapa kota ini terasa lebih ‘membumi’ dibandingkan dengan Singapura. Mungkin karena keramahannya, atau karena masih banyak pasar-pasar tradisional atau kawasan ‘kumuh’ di beberapa sudut kota. Atau mungkin juga karena peraturan-peraturannya yang tidak seketat Singapura. Tapi diluar dugaan, Hong Kong yang dikenal sebagai kota bisnis, ternyata juga menawarkan banyak sekali hal-hal menarik, tidak membosankan seperti yang kita sangka. Dan karena juga dikenal sebagai surga belanja bagi para pelancong, otomatis Hong Kong juga merupakan surga inspirasi bagi penggiat fashion atau streetwear. Cerita selengkapnya akan ditulis dalam artikel terpisah nanti.

Foto-foto Hong Kong trip kami bisa dilihat di bawah ini. Untuk koleksi foto selengkapnya silakan dilihat di akun Flickr Wadezig! di sini.

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

 

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

HKTrip

 


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

One response to “#HKTrip Art Basel”

  1. […] iya, ketika Wadezig! melakukan trip Hong Kong tahun 2014 silam, kami sempat menemukan salah satu karya Invader berupa karakter Thomas dari Kungfu […]