Perkembangan teknologi informasi, khususnya internet, telah membentuk ulang gaya hidup masyarakat modern saat ini. Efek dari kehadiran internet yang seolah-olah mereduksi hambatan ruang dan waktu, dalam beberapa hal, mampu memberikan akses bagi masyarakat yang telah terkoneksi dengan internet untuk lebih mengembangkan kreativitasnya.
Terkait dengan kelebihan dalam hal akses untuk berkreativitas, #ThurstyTalk minggu ini (14/11) kami mengajak kalian (Crowds) untuk berkaca pada perjalanan karir sebuah band elektronik dari Bandung bernama Bottlesmoker. Anggung Suherman, atau yang biasa dikenal dengan Angkuy, salah satu dari duo cerdas Bottlesmoker dengan sangat ramah dan terbuka dia bersedia kami ajak ngobrol melalui media twitter. Berikut kutipan conversation kami dengannya:
@WDZG : Crowds, It’s time to #ThurstyTalk! Kali ini kita bakal ajak kalian untuk “move” bareng @angkuy. Yuk simak! 🙂
@WDZG : Bagi yg blm mengenal @angkuy, dia adalah salah satu dari duo @bottlesmoker, musisi electronic music toys instrumes asli Bandung. #ThurstyTalk
@WDZG : Musiknnya yang tanpa lyric membuat kita berimajinasi saat mendengarkan instrumen2 dari @bottlesmoker. #ThurstyTalk
@WDZG : @angkuy dalam konsep kalian, grup indie itu seperti apa? Apakah mereka mengharamkan komersialisasi musik-musik karyanya? #ThurstyTalk
@angkuy : @WDZG indie, secara harfiah berarti bebas atau tidak terikat. Saya memaknainya ya dengan kebebasan yg dilakukan oleh musisinya #ThurstyTalk (cont)
@WDZG Mulai dari proses kreatifnya, distribusinya , sampai pada bentuk promosinya. Tujuannya boleh tulus atau komersil. Bebas. #ThurstyTalk
@WDZG : @angkuy ceritain dikit dong gimana kalian memasarkan/menyebarluaskan musik kalian? #ThurstyTalk
@angkuy : @WDZG Bottlesmoker menganut metode free-music-share untuk distribusi musiknya. Jadi kami membebaskan pubik untuk.. #ThurstyTalk (cont)
@WDZG…untuk mendapatkan musik kami. Mereka bisa mengunduh secara gratis, bebas copy-paste, bebas menyebarluaskan tanpa… #ThurstyTalk (cont)
@WDZG…tanpa tujuan komersil. Jika ada CD yang kami keluarkan mesti membeli dgn uang, itu perantara fisik. Karena musiknya bebas. #ThurstyTalk (cont)
@WDZG…bebas disebarkan, bebas dibagikan, bebasdigunakan untuk tujuan apapun tanpa tujuan komersil. Musik harus bebas. #ThurstyTalk
@WDZG : @angkuy ada gak keinginan mengangkat musik tradisional, khususnya khas Jawa Barat, dalam karya-karya musik Bottlesmoker? #ThurstyTalk
@angkuy : @WDZG ada, sejauh ini masih riset tentang alat tradisional yang akan kita adaptasi secara hati2 di musik Bottlesmoker. #ThurstyTalk (cont)
@WDZG sebelumnya kita udah mencoba aplikasi alat musik sunda di lagu cover “Kish Kish” bersama @imanjimbot & menyenangkan. #ThurstyTalk
@WDZG : @angkuy iapa musisi kesukaan kalian berdua? Terutama yang memengaruhi permainan atau karya-karya Bottesmoker? #Thurstytalk
@angkuy : @WDZG Lullatone, I am Robot and Proud, Dan Deacon, Holyfuck, Mum, dan Tungg. #ThurstyTalk
@WDZG : Berhubung tema WADEZIG! bulan ini #MOVEMBER, please give for Crowds, the last words about Move On. 🙂 #ThurstyTalk
@angkuy : @WDZG Saya setuju dengan Mick Jagger, “I must be careful not to get trapper to the past” so..let’s yourself be moved! #ThurstyTalk
@WDZG : Seru! Salut dgn idealisme dan konsistensi mereka sbg musisi indie, semoga karya2 dari mereka semakin diakui di negeri sendiri. #ThurstyTalk
@WDZG : Hatur nuhun buat @angkuy yang mau meluangkan waktunya buat #ThurstyTalk. Sukses terus buat bottlesmoker! 🙂
@angkuy : @WDZG Aamiin. Terima kasih banyak WADEZIG! #ThurstyTalk
Hmm… Keren gak sih? Bisa dibilang Bottlesmoker terlahir dari sebuah pemberontakan, sebuah pembelotan guna menghancurkan pola normal dan berterima dalam pembuatan sebuah karya musik. Sampai saat ini, Bottlesmoker masih bisa dijadikan sebuah contoh “seni yang jujur” atas semua karya mereka yang dibagikan dengan gratis. “Musik yang dibagikan secara gratis sama seperti free will dan kebebasan bicara [Freedom of Speech], Free music adalah konsep yang sangat indah. Free music bisa bertransformasi menjadi bentuk seni baru, sumber inspirasi anyar dan motivasi untuk mencipta” Lewat prinsip inilah, Bottlesmoker telah berhasil memaparkan kita pada sebuah terminologi Creative dan “copy left” Common License, mengajarkan bagaimana mengunduh karya secara legal, mengenai menunjukkan cara menghormati sebuah karya seni, terutama yang disebarkan lewat internet. — Elin Herlina